Wednesday, January 16, 2013

Twenty Something Thought

"Are we getting wiser or just older?"
Carrie Bradshaw

Am i getting wiser? Or just older? Kalo menurut mamah, kayanya saya masuk dalam kategori kedua. Mamah pernah bilang, "kamu itu masih kaya anak kecil". And i agree with that. Gimana nggak, kalo tiap sakit saya selalu pengen tidur sama mamah. Dan kalo sakit di kosan, bawaannya pengen pulang. Segera. When my mom's around, i know everything is gonna be alright.

Sebenernya apa sih yang jadi tolak ukur kedewasaan? Bijaksana? Hmm... Bisa menghadapi masalah tanpa ngeluh? Saya belum bisa. Bisa ngeliat sisi positif dari semua peristiwa? Saya masih belajar untuk itu. Bisa menyesuaikan diri layaknya bunglon? Saya juga belum tau. Berenti gangguin ponakan? Untuk itu, saya sama sekali belum bisa. Jadi, apa saya bisa dibilang belum dewasa?

Mungkin setiap orang punya ukuran kedewasaan yang berbeda-beda. Saya tidak mencoba untuk menjadi dewasa. Kedewasaan itu timbul sendiri kan? Beberapa hari kemarin saya ke ruangan atasan saya untuk minta tanda tangan tentang penilaian kerja saya selama 6 bulan kebelakang. Beliau tanya, "kelebihan kamu apa sih?". Saya diam. Berfikir. Lama. Dan tidak bisa menjawab. Saya pikir hanya orang lain yang bisa melihat kelebihan saya. Lalu atasan saya tanya, "kalo kekurangan kamu apa?". Saya jawab saya orang yang gampang panik. Saya jawab dengan jeda kurang dari setengah menit. Lalu beliau bilang, "kamu orangnya nggak PD-an yah. Waktu ditanya kelebihan nggak bisa jawab, tapi ditanya kelemahan jawabnya cepet. Kalo tingkat kepanikan itu dipengaruhi usia, ma". Saya setuju. Memang menurut saya rasa percaya diri saya kurang. Saya kadang menganggap saya tidak mampu. Tapi setelah dijalankan, saya mampu. Ya, mungkin itu juga masih dipengaruhi faktor usia, seperti yang atasan saya bilang. Saya sih setuju saja karena ada yang bisa saya kambing hitamkan masalah kepanikan dan (mungkin) nggak PD-an saya. Dan itu juga menegaskan kalo saya masih muda. Yes!

Jadi, saya nggak perlu bersusah payah untuk jadi dewasa. Toh seiring berjalannya waktu pemikiran saya akan berubah dengan sendirinya (semoga). Saya hanya berusaha menikmati semua fase di kehidupan saya. Selain itu, berapapun usia orang, sedewasa apapun pemikiran orang, mereka masih memiliki sisi anak-anak dalam dirinya. Menurut saya, jiwa anak-anak yang ada dalam diri seseorang bisa membuat orang menikmati hidupnya. Dengan bermain. Melupakan permasalahan biar sebentar. Untuk saat ini, saya hanya akan berusaha untuk bisa menempatkan diri saya. Saya masih akan menikmati keluhan-keluhan tentang apapun, menikmati kepanikan, menikmati kegiatan ganggu ponakan, dan tidur sama mamah disaat sakit. Karena tahap ini yang akan membuat saya dewasa nantinya.

No comments:

Post a Comment