Thursday, January 17, 2013

Pray For Jakarta

Sepanjang pagi ini, yang saya liat di timeline twitter adalah kondisi banjir jakarta yang semakin siang bukan semakin surut, tapi semakin chaos. Mulai pagi berita-berita macet, jalan yang tidak bisa dilalui, dan akses yang terputus semakin banyak. Mulai siang saya baca salah satu travel ternama di bandung tidak beroperasi karena macetnya jakarta sudah tidak bisa ditolelir. Semakin siang yang saya baca adalah anak-anak TK dan SD terjebak di sekolahnya bahkan seorang anak kecil pingsan karena kedinginan di halte bus dan tidak ada makanan disana. Miris. Semakin siang semakin dingin, bukannya semakin panas, atau at least hangat. Salah satu sepupu saya @mustofataufan yang bekerja di jakarta bilang lewat twitnya "matahari pun takut keluar karena air sedang show off di jakarta". Mungkin saking mendungnya jakarta pagi tadi. Sampai saya baca, jokowi mengeluarkan statement kalo hari ini cuti bersama khusus warga jakarta saking lumpuhnya lalu lintas disana. Tapi belakangan saya tau bahwa berita itu hanya hoax. Tapi saya yakin, kantor-kantor di jakarta banyak yang kosong karena karyawannya terjebak macet atau ngurus rumahnya yang juga kebanjiran. 
Bundaran HI. (pic from @doctaruby)
save the pet :') (pic from @myCalicoTabby)

Saya memang tidak tinggal di jakarta. Tapi saya ikut miris. Pagi tadi pikiran saya langsung tertuju pada teman-teman saya yang bekerja di jakarta. Saya kirim twit untuk mereka supaya berhati-hati. Dan ternyata mereka sudah berada di kantor. Salut! Saat kebanyakan orang masih bergelut di jalanan yang semakin semraut, mereka sudah duduk manis siap bekerja di kantor (ada juga yang sebenarnya hanya melanjutkan tidur. Hehe). Entah mereka tidak terjebak macet, atau mereka sudah antisipasi dengan berangkat lebih pagi ke kantor. Apapun yang mereka lakukan, saya bangga. Saya belum tentu bisa seperti itu. Saat seperti itu mungkin saya panik, lari-lari mengelilingi kamar kosan 3x4 meter. Hehe.

Sekarang, siapa yang bisa disalahkan? Jokowi? Pengusaha-pengusaha yang terus membangun mall tanpa pertimbangan masalah amdal? Orang-orang yang buang sampah sembarangan? Atau mungkin kita bisa menyalahkan Farhat Abbas? Saya juga nggak tau siapa yang bisa disalahkan. Lalu muncul pertanyaan selanjutnya. Apa banjir jakarta ini masih bisa disembuhkan? Mengingat hampir tiap tahun beberapa wilayah jakarta terendam banjir. Hanya saja, tahun ini termasuk dalam kategori banjir yang besar melebihi banjir besar lainnya di tahun 2007. Teman saya @chesterdee bilang lewat twitnya "Banjir yg rutin datang, ironisnya malah kebanyakan membuat orang lebih membiasakan diri thd penanganan banjir drpd pencegahan banjir." Apakah warga jakarta sudah se-skeptis itu dengan masalah banjir? Apa memang banjir di jakarta sudah tidak bisa ditanggulangi? Atau mereka sadar diri karena kelakuan mereka sendiri?

Stasiun Sudirman (pic from @infojakarta)

Sekarang saya bersyukur kerja di kota kecil ini. Garut. Kota yang akhir-akhir ini menjadi sorotan karena ulah bupatinya. Kota kecil yang hampir tidak pernah mengalami macet. Kecuali kalo weekend. Beberapa waktu lalu memang garut pernah hujan deras, banjir di sebagian jalan. Tapi jeda 1-2 jam banjir sudah surut. Mungkin karena garut memang nggak pernah hujan lama-lama. Itu menurut pengamatan saya. Garut memang tidak pernah hujan seharian penuh. Tidak pernah lama. Atau mungkin saya saja yang belum pernah mengalaminya. Saya bersyukur, tadi pagi saya masih bisa bangun dengan tenang tanpa dikagetkan dengan suara hujan besar disertai petir. Saya bisa pergi ke kantor seperti biasa tanpa takut terjebak macet. Dan saya bisa duduk tenang di kantor tanpa rasa takut kosan saya akan kena banjir. Alhamdulillah. Doa saya sekarang, semoga jakarta cepat 'sembuh'. May God save the Jakartans. Dan semoga bandung, kota tempat saya pulang, kota kelahiran saya, kota dimana hati saya sebenarnya berada, tidak berubah menjadi seperti jakarta. Semoga bandung tetap menjadi kota yang menyenangkan. Yang bersahabat. Yang selalu rindu untuk saya singgahi. Meskipun itu hanya seminggu sekali.

No comments:

Post a Comment